26 Apr

8 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar untuk bisa mengenal seseorang, bahkan mungkin dalam kurun waktu tersebut. kita sudah dapat memiliki banyak cerita, kenangan, lawakan, pengalaman, dan gosip sendiri yang mungkin orang lain tak mengerti. bahkan ketika dalam hubungan tersebut terjadi pertengkaran atau perdebatan. biasanya perdebatan datang karena sikap egois, salah paham, atau mungkin hal sepele. dan terkadang perdebatan itu akan cair dengan sendirinya tanpa perlu penengah dari orang lain. hal itu dapat terjadi karena perasaan masing-masing yang sudah saling mengerti, memahami, dan mampu melengkapi satu sama lain.

seharusnya memang seperti itu, seperti yang pernah terjadi dulu……..

8 tahun itu bukan waktu yang singkat untuk bisa mengetahui watak, karakter, dan kemauan seseorang. bahkan dalam waktu yang cukup lama itu, masing-masing kita sudah pernah mengalami fase dimana cocok dan tidak cocok hingga dapat bertahan di angka 8 tahun. dan seharusnya hal-hal seperti yang sedang terjadi dapat segera terselesaikan seiring berjalannya waktu.

namun…..kini…..sudah memasuki bulan ke 8 pula tanpa tegur sapa. bulan ke 8 tanpa canda tawa. bulan ke 8 tanpa cerita kehidupan. bulan ke 8 tanpa kamu dan aku. akan bertahan hingga kapan? aku tidak tau. rasanya kikuk sekali jika harus bertemu dengannya. rasa canggung jika harus memulai untuk chatting dengannya. rasanya 8 tahun itu sudah tidak ada artinya. rasanya dia bukanlah orang yang pernah dikenal, rasanya dia adalah orang asing yang baru dikenal kini.

tapi yang ku tahu, persahabatan jauh diatas segala-galanya, sahabat itu hampir sederajat dengan keluarga. tanpa ada sahabat, fase keterpurukan akan semakin menjadi terpuruk, fase bahagia akan menjadi siasia, jika tidak ada orang yang mendukung seperti sahabat. keluarga adalah hal intim yang pasti sangat dibutuhkan seseorang, namun sisi lain dari setiap manusia adalah teman dan sahabat. dan bagiku sahabat adalah segala-galanya layaknya keluarga. tidak ada yang dapat memutuskan tali persahabatan seperti tali persaudaraan. mungkin masing-masing kita akan bertemu dan memiliki lingkungan barunya yang dapat membuat nyaman, tapi semua orang memiliki porsinya masing-masing dikehidupan. begitu pula dengan kamu. kamu memiliki porsi tersendiri yang tidak tergantikan siapapun.

entah sampai kapan, tapi ku merindukanmu sampai kita bisa bertemu, bercanda, dan kembali seperti dulu. banyak sekali yang ingin ku sampaikan padamu. dan…….aku sangat merindukan kita.

Leave a comment